BERJALAN DI DALAM
KUASA SUPERNATURAL TUHAN
Saat kita menyaksikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di penjuru dunia saat ini, kita mulai menyadari bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab tentang ?kuasa supernatural Tuhan? akan digenapi. Baik kekerapan maupun hebatnya ?bencana-bencana alam,? seperti gempa bumi, angin topan, dan tsunami tampak meningkat, terlebih setelah timbulnya pandemi Covit-19 yang telah menjangkau 213 negara dengan kasus kematian 160.120 orang meninggal dari 2.356.414 kasus terkonfirmasi (data per 21 April 2020 www.covid-19.go.id Badan Nasional Penaggulangan Bencana). Pemberontakan seperti di Papua, perang (dagang) USA - China, dan kabar angin hal-hal lain memenuhi berita-berita malam media televisi maupun melalui media sosial kita. Kelaparan adalah sebuah masalah yang mengerikan, jutaan orang mungkin di dunia ini, pergi tidur tiap malam dengan kondisi lapar. Krisis keuangan akibat pandemic Covid-19 ini mempengaruhi negara-negara di dunia ditambah dengan tipu daya, kebohongan, ketidakamanan dan ketakutan juga ikut meresahkan penduduk bumi ini.
Orang-orang sangat menginginkan jawaban bagi masalah-masalah ini, tapi tidak satu pun pemerintah, atau para pemimpin politk, atau system agama yang tampaknya mampu memberikan solusi yang benar. Sedihnya, agama ( sebagian besar ) telah memberikan kepada dunia untuk memberikan solusi kepada manusia dengan menyatakan : Tuhan yang hanya mereka kenal lewat sejarah, Tuhan di masa lampau yang duduk di tahta-Nya ? menunggu dunia jatuh sehingga Tuhan dapat menghukumnya dan Tuhan yang jauh yang kurang memiliki kemampuan supernatural dan hubungan yang kurang dekat dengan umat manusia. Ini pengertian yang ada dan berrkembang kepada kaum agamawi saat ini.
Gereja akhir zaman harus dapat memberikan jawaban-jawaban yang manusia butuhkan untuk hidup dalam kemenangan, damai sejahtera dan sukacita dalam dunia yang tampaknya semakin jatuh ke dalam kegelapan setiap harinya.
Gereja akhir zaman harus dapat memfasilitasi atau mengajar jemaat Tuhan datang berhadapan muka dengan :
? Allah yang berkuasa supernatural,
? Allah yang mengerjakan mukjizat-mukjizat seperti yang dikerjakan berabad-abad yang lalu,
? Allah yang membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa,
? Allah yang memanifestasikan kasih yang tak terbatas dengan mengirim AnakNya yang tunggal ke bumi sebagai suatu tanda dari kasihnya yang tak henti-hentiNya bagi kita.
Tanpa unsur kuasa supernaturalNya, tidak mungkin mengatasi goncangan, sakit-penyakit, dan keadaan-keadaan merugikan lainnya yang muncul melawan kita.
Hari ini, kita melihat sebuah generasi yang dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Mereka lapar dan haus akan Allah. Rasa haus mereka tidak dipuaskan karena agama tidak memberikan jawaban-jawaban yang benar. Kebanyakan mereka ingin memiliki hubungan dengan Allah yang hidup dan rindu untuk dipakai oleh Dia memanifestasikan kuasa supernaturalNya di bumi.
Dan dunia mempersoalkan dan sekaligus meragukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Apakah Allah masih melakukan mukjizat-mukjizatnya hari ini?
2. Apa yang dilakukan sebuah kehidupan yang penuh mukjizat bagi kita?
3. Dapatkah kekristenan dianggap relevan jika itu beroperasi tanpa mukjizat-mukjizat?
4. Apa yang membuat kehidupan Kristen lebih daripada sekedar agama atau filosofi lainnya?
5. Apakah kita membutuhkan mukjizat-mukjizat yang disebutkan di dalam Alkitab kita hari ini?
6. Apa yang membuat orang Kristen dapat dipercaya?
7. Bukti apa yang bisa kita berikan kepada orang-orang bahwa Yesus hidup, dan bahwa Ia bukan sekedar guru yang baik atau orang bijak lainnya?
8. Bisakah ritual-ritual, aturan, atauu peraturan-peraturan mengubah orang-orang?
9. Melalui siapa Allah melakukan mukjizat-mukjizat?
10. Dapatkah siapapun menjadi penerima dari sebuah mukjizat?
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Matius 14 : 28 ? 29
Berjalan di atas air adalah salah satu mukjizat Yesus yang paling mengagumkan. Ketika Petrus melihat Yesus, ia berkata kalau ia ingin melakukan hal yang sama, dan Yesus menjawab, ?Datanglah!? Namun, tak lama saat Petrus mulai berjalan di atas air, ia mulai merasakan angin yang kuat dan berfokus pada badai, mengalihkan pandangannya dari Yesus, dan mulai tenggelam.
Yesus tidak menghardik Petrus karena ingin berjalan di atas air juga. Sebaliknya, Yesus memdorong Petrus untuk melakukannya. Mengapa Petrus ingin berjalan di atas air ? Apa motivasinya ? Petrus meninggalkan keamanan di dalam perahu karena ia didorong oleh naluri kebutuhan akan kuasa supernatural yang berdiam dalam diri manusia, keinginan untuk menyeberangi garis dari yang natural ke yang supernatural.
Sayangnya, naluri kebutuhan yang sama itu telah memimpin banyak orang menjauh dari Allah dan berjalan menuju pilihan-pilihan supernatural yang merusak, seperti sihir, perdukunan, permainan-permainan yang jahat, agama-agama palsu, sekte-sekte setan, penyembahan berhala, dan masih banyak lagi.
Jika kita mengamati para pria dan wanita hari-hari ini, kita akan melihat bahwa beberapa orang hanya bergantung pada kemampuan alami mereka, hanya mempercayai ilmu pengetahuan, teknologi, matematika, filsafat, logika, dan cabang-cabang intelek da pengertian manusia lainnya. Yang lain memilih ilmu sihir atau kuasa supernatural jahat lainnya. Banyak yang gagal menyadari bahwa pilihan-pilihan mereka membawa kepada penyembahan berhala dan ketidakpuasan.
Untuk alasan ini, di akhir zaman ini Allah sedang membangkitkan sebuah generasi baru dengan keberanian untuk meninggalkan perahu, ?berjalan di atas air? dan melakukan mukjizat-mukjizat dalam namaNya, Allah telah menaruh keinginan itu di dalam diri mereka, mempergunakan kuasa supernaturalNya demi kemuliaan Nama Yesus.
GKNS Hosana harus berani melakukan perjalanan kehidupan bersama Allah dan dengan kuasa Allah yang supernatural. Bagaimana caranya? Manusia telah mencoba untuk mengenal Penciptanya melalui sarana intelektual, tapi terbukti tidak mungkin karena Allah hanya dapat dikenal melalui pewahyuan. Tujuan-Nya bukan supaya Ia tetap menjadi sebuah misteri bagi umatNya. Kenyataannya, Ia selalu ingin agar kita mengenal Dia dengan intim dan mengalami sifat, kekuatan, dan kebaikanNya. Untuk menyingkapkan diriNya sebagai Allah yang supernatural dan mahakuasa, Ia mengirimkan Roh KudusNya kepada kita. Tidak ada cara lain yang olehnya kita dapat mengenal Dia. Allah tidak dapat didefinisikan karena tak seoranpun yang memiliki kemampuan mental untuk menggambarkan yang tak terbatas atau yang kekal. Haleluya !
April 2020