Sebuah Proses Perjalanan Iman

SEBUAH PROSES PERJALANAN IMAN

"Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu." Yeremia 18:1-6

Tidak ada raksasa iman yang muncul tiba-tiba dan menjadi hebat. Dan tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi hebat; selalu ada proses yang membuat seseorang menjadi hebat!

Begitu juga dengan IMAN, iman membutuhkan proses yang membuatnya  bertumbuh dan makin kuat.

1 Raja 18:21 ?Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia!?, ?Hanya aku sendiri yang tinggal sebagai nabi Tuhan?.

Saat Elia berkonfrontasi langsung dengan 450 nabi Baal di depan seluruh orang Israel. Elia mengejek  dengan sinis nabi-nabi baal yang berdoa, sebagai tanda kemarahan dan ketidaksukaannya sekaligus menunjukkan kesetiaannya kepada Allah yang  dikasihi dan dilayaninya.

Bila kita perhatikan, sesungguhnya Elia dan Yesus sama-sama memiliki kemiripan, yaitu sama-sama menunjukan sikap marah terhadap cara ibadah yang menyimpang dan mendukakan Tuhan! (Lukas 19:45)

Perhatikan doa Elia dalam ayat 36-37, ??membuat hati mereka tobat kembali.?

Sebuah kisah heroik yang luar biasa di gunung Karmel. Elia melakukan pertarungan yang hebat melawan banyak musuh-musuh hebat! Dan Elia dengan pertolongan Tuhan mampu memenangkan pertempuran itu.

 

Bagaimanakah proses yang dialami Elia sehingga ia menjadi seorang yang luar biasa.

1. "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan?.  (1 Raja 17:3)

Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. (1 Raj. 17:5)

Elia bernubuat bahwa tidak akan ada embun dan hujan selama 3,5 tahun. Ketika Elia bernubuat demikian, bukan saja orang lain yang mengalami kekeringan; tetapi Elia juga mengalami hal yang sama.

Apa arti KERIT?

Kerit artinya : diasingkan, dipisahkan, tempat pengasahan

Apa yang mau diasah?  HIDUP &  IMAN ?nya (diproses, dipertajam, digosok/digesek berulang-ulang sampai tajam)

Di saat kita berdua dengan Tuhan, tenggelam dan tinggal di dalam persekutuan yang intim dengan Dia, menanti di hadapanNya, mendengar suaraNya, tanpa kita sadari kita sedang dipersiapkan untuk visi yang lebih tajam, rencana-rencan Allah yang lebih besar.

RASA KEBERGANTUNGANNYA KEPADA TUHAN DIPERKUAT KEBERANIAN DAN KESETIAANNYA

 



Iman datang dari pendengaran oleh firman Tuhan!

Mana yang lebih mudah, melakukan sesuatu yang sudah pasti, terlihat dan sudah dialami atau melakukan sesuatu yang belum pasti, tidak pernah lihat sebelumnya dan belum pernah mengalami sendiri? Yang pertama pasti akan jauh lebih mudah bukan?

Dan menggunakan burung gagak adalah ide yang buruk! Burung yang terkenal licik, oportunis dan serakah ini dipakai untuk mengantar makanan? Otak normal kita mungkin langsung berkata, ?omong kosong!? ?mana mungkin!? tetapi apa yang terjadi?

Ketika IMAN & KETAATAN melebihi kekuatan ego kita, disitu kuasa Tuhan akan dinyatakan.

Ketika IMAN & KETAATAN melebihi kekuatan pikiran normal kita, disitu mujizat Tuhan menjadi tidak mustahil.

Akan tetapi dalam perjalanan iman kita, seperti Elia, Kadang-kadang kesukaran dapat terjadi sekalipun kita berada dalam kehendak Allah. Melalui pengalaman seperti itu Ia akan membantu kita dengan cara yang berbeda dan lebih hebat daripada yang dapat kita duga sebelumnya.

 

2. "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." 1 Raj. 17:9

Sarfat artinya: Tempat Peleburan

Untuk apa perak atau emas dilebur? Untuk memurnikannya dari kotoran. Dalam proses peleburan itu, bahan-bahan yang tak murni atau sanga seperti tembaga, besi, timah, dan seng akan terbakar dan akan mengambang di atas untuk dibuang. Hasilnya perak atau emas yang murni!

Imannya dilebur, dimurnikan dari berbagai kotoran ketidakpercayaan sehingga ia mampu bergantung penuh kepada Tuhan secara mutlak!

Elia membagikan pengalaman imannya kepada janda yang sudah putus asa karena keadaan yang tidak kunjung membaik. Mungkin ia sudah berdoa dan berharap, tapi seolah-olah semuanya sia-sia.

Pertanyaan besarnya adalah? Apakah Tuhan mendengar? Apakah Tuhan menjawab?

Elia adalah jawaban Tuhan atas doa janda itu. Janda itu juga menjadi jawaban atas kebutuhan Elia saat itu. Mereka berdua melebur imannya menjadi satu sehingga mujizat itu terjadi.

Karena imannya, janda itu berani menukar yang ?kelihatan? dengan yang ?tidak kelihatan?, menukar hal yang ?pasti? dengan yang ?tidak pasti?

Tapi janda ini akhirnya menerima 2 porsi berkat: berkat jasmani dan berkat rohani.

Bahkan bukan Cuma berkat 2 kali ganda, tapi pasti dia semakin mengasihi Allah.

Elia memperoleh pengalaman iman yang luar biasa, yang menguatkan dia untuk tidak meragukan Tuhan sekalipun dalam situasi yang tidak memungkinkan sekalipun. Sehingga tidak ada sedikitpun keraguan dalam hatinya untuk percaya penuh kepada Tuhannya!

Pelajaran apa yang bisa kita petik:

Biasanya, ketika melihat seseorang dengan iman seperti ini kita hanya kagum dan berkata ?wow?? tapi tidak mau mengalami prosesnya.

Semoga kita sadar bahwa tidak ada yang instan dalam pengalaman iman kita.

Semoga kita sadar bahwa proses yang harus kita lewati hari ini adalah salah satu cara Tuhan untuk membawa kita menjadi pribadi yang luar biasa!

Semoga kita sadar bahwa Tuhan dapat menjawab doa kita sekaligus mendewasakan iman kita dengan cara2 yang diluar akal dan nalar kita.

Semoga kita sadar bahwa Tuhan sedang memproses dan mempersiapkan kita untuk suatu hari mampu menghadapi ?450 nabi baal? yang harus kita kalahkan.

Semoga kita sadar bahwa dalam setiap proses yang kita lewati, selalu ada Tuhan yang menjaga dan memelihara kita.

Immanuel ? Amien.