POTRET KESEHATAN EMOSI DAN ROHANI ANAK JAMAN NOW ( BAG. II)

KONDISI KEROHANIAN ANAK JAMAN SEKARANG


A.  Kualitas Rohani yang Merosot

Kemerosotan kualitas rohohania naka jaman now di sebabkan banyak faktor baik internal maupun eksternal.

1. Internal

Karena anak tidak perduli lagi dengan hal-hal rohani.  Mereka lebih silau dengan perkara-perkara duniawi.  Jikapun mereka masih ke gereja itu hanya rutinitas dan sekedar datang, tanpa ada kerinduaan untuk berjumpa dan mengalami Tuhan dalam ibadahnya. Ibadah-ibadah mereka artifisial.

 

Keadaan manusia modern  tentu termasuk anak-anak seperti digambarkan dalam 2 Timotius  3:1-9: tidak memperdulikan agama, secara lahirian mereka menjalankan ibadahnya, tetapi pada hakikatnya mereka memungjkiri kuasa/kekuatannya, yang walaupun selaluingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran, imannya tidak tahan uji!

 

2. Eksternal:

2.1. Tidak mendapat dukungan dan teladan dari orangtuanya.  Orangtuanya bahkan cenderung mengabaikan Kehidupan Rohaninya.

 

2.2.  Karena gereja yang kontra produktif

Bahkan di lingkungan yang paling dianggap rohanipun sering kali terjadi paradok yang menyedihkan terhadap anak.  Karena masih anak-anak mereka dianggap kurang penting, dianggap belum sebagai  jemaat, mereka hanya dibandang sebagai obyek saja.

Mereka tidak di dengar,  pengajaran yang hanya satu arah.  Dicekokin ayat hafalan yang kurang relevan dengan pergumulannya/kehidupannya sebagai anak.  Pengajaran dan suasana yang membosankan  dan kering. 

Gereja sering kali melakukan hal kontra produktif seperti : over protective yaitu semua dibilang tidak alkitabiah, sesat  jika anak beertanya yang tidak bisa dijawab oleh pembimbing atau tidak sesuai dengan pemahaman gerejanya.  Dari gereja anak tidak mendapatkan solusi atas masalah sekolah, karier dan masa depannya.  Lebih celaka lagi di gerejalah mereka melihat kemunafikan yang nyata. Akibatnya  anak menjadi “dingin” terhadap hal rohani!

 

2.3.  Serangan dari si Jahat

Anak-anak dalam peperangan rohani.  Kuasa jahat dengan berbagi caranya yang semakin hari semakin halus tetapi mematikan hendak menyesatkan  & menghancurkan generasi ini. Keyakinan akan keberadaan Tuhan dan kebenaran FirmanNya dibuat kabur,  Mereka dibawa kepada kejatuhan-kejatuhan dosa bahkan kesesatan pada okultisme.  Penyesatan pikiran bahwa hal rohani yang supra natural tidak penting, yang penting adalah hidup sekarang yang kelihatan dan bagaimana menikmatinya.  Faktanya anak-anak tidak peka akan hal itu.  Mereka tidak berdaya menghadapi peperangan rohani ini tanpa bimbingan dari orang dewasa dan gereja.


B.      Pentingnya Menangani Masalah Rohani Anak:

Jangan lagi abaikan kerohanian anak. Saat kebutuhan rohani tidak  terpenuhi, hidupnya akan  kosong  & kacau. Baginya tidak ada yg perlu ditakuti . Sebaliknya, jika anak memiliki pengenalan dan  hubungan anak dengan Tuhan berkait maka akan memiliki sikap kerendahan hati, rasa  malu yang baik, syukur, cinta, kearifan, dan kekuatan untuk berjuang dan mengubah sesuatu.

 

Anak-anak adalah mahluk spiritual. Jika kita  sebagai orangtua menghargai dan membangun hubungan spiritual dengan mereka, maka  mereka tidak akan mungkin terhilang.  Membangun spiritualitas anak tidak bisa kita ganti dengan teknik-teknik mengajar/menasihati  yang terbaik, melalui strategi yang hebat  atau dengan memberi  sarana yang lengkap dan mewah sekalipun.

 

Membangun spiritualitas anak adalah berbicara dari hati ke hati (masalah hati) untuk membawa mereka kepada pengenalan dan hubungan pribadi dengan Tuhan disertai peneguhan bahwa Tuhan adalah  kasih dan penolong mereka. Anak yang memiliki spiritualitas yang bertumbuh akan menolong dia memiliki harga diri, rasa kasih, rasa memiliki,  menilai-nilai dan moralitas yang baik. Dia tak akan tersesat.

 

Jika anak berpusatkan pada Tuhan maka anak akan mampu mengurangi tekanan masalah dan akan menemukan tujuan dan arti hidup yang lebih baik.Jadi yang Harus Diingat bahwa jika kehidupan kerohanian anak beres, maka hidupnya juga akan beres!

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”(Ams 22:6)