MENJADI SEORANG PELAYAN DI ABAD KE XXI

Kalau anda menyukai dan menikmati untuk dipuja dan dipuji, dikagumi, dilihat sebagai manusia setengah dewa serta selalu ingin menjadi pusat perhatian manusia yang anda layani, maka anda salah memilih posisi untuk dipakai menjadi alat ditangan Tuhan. Sebaiknya anda mempertimbangkan untuk memasuki dunia hiburan ( entertainment ) .

Kalau anda menikmati menjadi “ penguasa “ gereja oleh peran yang anda kerjakan dan anda ingin orang takut, selalu melihat anda sebagai orang “ diatas “ karena diurapi dan dipakai Tuhan dengan dahsyat. Anda merasa suka dengan “ power “ yang melekat pada diri anda, maka sebaiknya anda mulai memikirkan untuk memasuki dunia politik yang adalah panggung kekuasaan.

Kalau anda berpikir bahwa melalui pelayanan pekerjaan Tuhan, anda kecipratan banyak uang dan anda merasa bahwa uang Tuhan yang dipercayakan jemaat dapat anda gunakan menurut sekehendak sendiri terutama “ porsi “ untuk diri anda sendiri sehingga status sosial anda naik, maka anda salah memasuki dunia pelayanan. Sebaiknya secepatnya anda berpindah profesi menjadi seorang wiraswasta atau usahawan.

Menjadi seorang PELAYAN diladang Tuhan anda akan meng “ eleminasi “ semua hal tersebut diatas karena justru anda siap mengorbankan waktu, tenaga dan uang tanpa pamrih dan hanya bertujuan untuk menyenangkan TUHAN yang anda layani. Anda akan berperan untuk memotivasi, meneguhkan, membangun, menguatkan, menegur dan mengajar setiap pribadi yang dipercayakan dalam pelayanan itu, apapun dan dimanapun posisi anda.

Sama seperti Yesus, Kepala Gereja dipanggil untuk MELAYANI DAN BUKAN UNTUK DILAYANI, demikianlah pula posisi anda dalam ladang pelayanan dimana anda ada. ( Markus 10 : 43 – 45 )

Berwaspadalah ajaran yang anda sukai dan nikmati dilingkungan pelayanan tersebut.

Ujilah segala sesuatu …………….( I Tesalonika 5 : 21 ) :

1. Apakah injil kemakmuran ( prosperity gospel ) yang digaungkan sehingga memberi waktu, tenaga dan uang selalu dikaitkan dengan berkat-berkat secara materi/lahiriah dan menjadi doktrin pelayanan tersebut ?

2. Apakah pengajaran Roh menjadi segala-galanya sehingga menggunakan akal sehat ( berpikir kristis dan rational )  seolah-olah menjadi tabu dan dianggap bertentangan dengan Firman ?

3. Apakah Iman dan Ilmu pengetahuan dipertentangkan sehingga harus dihindari untuk dibicarakan dan dipelajari ?

4. Apakah pengajaran Firman mengarah kepada pembentukan pribadi yang berwawasan sempit dan picik atau jutru kepada kepemilikan wawasan yang luas dan kaya dalam segala pemahaman ?

Menjadi pelayan berarti anda selalu akan mengawasi ajaran yang diberikan ( I Timotius 4 : 16 ) karena semua itu akan menjadi dasar/fondasi kehidupan jemaat dalam berkeluarga, bekerja, study, dan lain-lain kegiatan hidup sehari-hari khususnya dalam kehidupan di abad ke XXI ini.


Selamat menjadi pelayan yang rendah hati dan selalu menyenangkan tuanNya ( Lukas 12 : 43 )