GEREJA dan RASA KEBANGSAAN
“Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang
baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,”(Maz 37:3)
Raja Daud, kekasih Tuhan
yang sebenarnya menurut pandangan umum tak masuk kriteria & klasifikasi
menjadi pemimpin sebuah negara.
Seorang raja yang berupaya
mengharapkan loyalitas rakyat kepada bangsanya, setia dengan mengawali seruan
untuk menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan berperilaku baik.
Sebagai warga NKRI
,bukanlah kebetulan jikalau darah kandungan ibu tertumpah diatas tanah
Indonesia, inilah "tumpah darahku".
Bertumbuh dan hidup dari
hasil tanah serta minum dari sumber air di bumi Pertiwi, inilah " Tanah
airku".
Berkaitan jelang hari
perayaan HUT KEMERDEKAAN RI yang ke 76, bersama kawan2 jurnalist nasrani
"PEWARNA" ,menyelenggarakan talk show dengan mengundang pak Gubernur
Jateng, Ganjar Pranowo bersama Gub. Jatim, Ibu kofifah.
Hampir semua kalangan memfokuskan
pada pembicaraan tentang upaya penanggulangan pandemi COVID 19.
Yang sangat menarik, Pak
Ganjar meninjau blusukan ke beberapa daerah seputar Jateng.
Ada beberapa hal positif
dibalik keadaan yg memprihatinkan :
- Muncul
inisiatif baik secara individu maupun kelompok atau badan badan organisasi
sosial dan keagamaan.
- Budaya
tolong menolong terlihat jelas disebagian kalangan masyarakat.
Ada yg sedang
berkendaraan ,tiba tiba berhenti ,lalu turun membagikan makanan kepada orang
yang dianggap termarjinalkan. Ada yang
berbagi masker, berupaya mencarikan obat obatan untuk menolong saudara sebangsa
dan setanah air terkena sebaran.
Ternyata inilah warna
asli bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila telah mengamalkan sila sila
tanpa disadari.
Merangkai "persatuan
" ditengah perbedaan bukanlah perkara mudah yang hanya dapat
diakumulasikan dengan sebuah rumusan kalimat.
Nilai nilai luhur budaya
bangsa yang kaya setidaknya dengan 1.340 suku yang ada di Indonesia ( menurut
sensus tahun 2010).
Jika kita simak beberapa ciri karakteristik tertera dalam Kebenaran Firman Allah.
Umat Kristiani terlepas
dari latar belakang gereja dan kelembagaan pelayanan dengan beragam doktrin
tentunya perlu untuk lebih memusatkan perhatian pada hal hal pragmatis seperti
:
tindakan nyata berbuat
kasih dan peduli kepada sesama.
Kemerdekaan spiritual
telah Bapa anugerahkan berupa KESELAMATAN melalui Pengorbanan luhur Kristus
diatas kayu salib.Namun seiring diterimanya ANUGERAH KESELAMATAN oleh karena
ROH yg memerdekakan, tak terpungkiri dalam kemanusian masih melekat sisa sifat,
tabiat ,moral dan mentalitas masa lalu. Sering digunakan istilah "masih
menggunakan pakaian lama".
Gereja Tuhan
sepatutnyalah menyadari bahwa ajaran Tuhan bukan hanya janji peraihan muluk
muluk saja. Sebab sebagian besar ingin
instan mengenakan pakaian baru tetapi tidak ikhlas meninggalkan pakaian lama
yang usang.
Sebagaimana Kemerdekaan
tidak dapat kita artikan sempit sebagai sebuah kebebasan berperilaku. NKRI negara merdeka dan berdaulat tapi bukan
berarti masyarakat bisa melakukan segala sesuatunya dengan sebebas-bebasnya. Segala sesuatu ada Hukum dan Ketertiban.
Apalagi dalam konteks Kerajaan
Allah, Kemerdekaan sejati diperoleh bukan saat menerima Keselamatan dalam
Kristus saja, tetapi juga wajib memasuki sebuah proses tahapan pembentukan
moral dan mentalitas oleh Roh dalam Garis-garis KEBENARAN.
Terapan pandangan positif
terhadap keadaan serta kondisi masyarakat dan bangsa kita sendiri tanpa sadar
akan mendegradasikan perkara negatif yg melatar belakangi perilaku masyarakat.
Demikian pula terjadi
dalam kehidupan umat Tuhan yang telah mengalami kelahiran baru.
Beban moral Gereja perlu
diisi dengan kehausan dan kerinduan untuk turut bersumbangsih meskipun dalam
sekala terbatas. Tapi iman kita
berbicara tentang biji sesawi meski kecil akan berekses besar.
Banyak tafsiran tentang
cuplikan ayat ayat yang diarahkan ke negeri tercinta.Negeri yang disebutkan
orang orang Timur, penduduk dengan ribuan pulau pulau yang jauh...bahkan ada yg
lebih spesifik mencuplik istilah "burung buas dari Timur" yang
identik dengan jenis burung Garuda.
Terpujilah Tuhan !Yang
jelas kita tak ingin terjebak dalam sebuah polemik. Marilah bersama kita
melakukan tindakan iman dan kasih lebih nyata dihadapan Bapa dan sesama... Berdiamlah
di negeri dan berlakulah setia.... sampai cermin Kemuliaan Kristus terpancar
dalam kehidupan gereja dan orang orang pilihanNYA diatas negeri tercinta.
Salam merdeka, dan
selamat berinovasi demi kemajuan serta perkembangan pelayanan pekerjaan TUHAN
di NKRI.