Pola Asuh yang Sehat Akan Membentuk Watak/Kepribadian
Anak Yang Sehat
Ini adalah tugas
lanjutan yang harus para orangtua yaitu mendidik mereka dengan pola asuh yang
benar dan sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan untuk membentuk
watak/karakter yang baik dan sehat.
“Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya
segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa
mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah
Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal
yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang
perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?
Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa
kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. (1 Sam 2: 22-24)
Dari apa yang
disaksikan oleh Alkitab, kita tahu
bagaimana perilaku anak-anak imam Eli. Tetapi pertanyaannya adalah, “Apa
penyebab Hofni dan Pinehas ini bisa berperilaku demikian? Berikutnya Dari yang
tertulis dalam Alkitab kita juga tahu apa tanggapan imam Eli terhadap kelakuan
anak-anaknya ini seperti dicatat dalam ayat 29: “… mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari padaKu…?”“... bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia
tidak memarahi mereka!” (3: 13).
Sekali lagi pertanyaannya
adalah mengapa imam Eli bersikap
demikian? Saya kira bukan karena dia kurang urapan, tetapi karena pola asuh/kepemimpinannya
kepada anak-anaknya!
Kita tahu bersama apa
akibat yang dialami leh anak-anak imam Eli maupun imam Eli atas perilakunya.
Seandainay saja imam Eli melakukan
seperti apa yang ditulis adalam Amsal 22: 6: “Didiklah
orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak
akan menyimpang dari pada jalan itu.” Tentu
ceritanya akan lain!
Beberapa
fakta tentang pola asuh/pendidikan dalam
keluarga:
Pertama,
85% watak seseorang telah dibentuk dalam 6 tahun pertama pada masa hidupnya.
Ini berbicara tentang pola asuh, bagaimana saat anak masuk di “golden age” itu di asuh/dididik
dalam keluarga! 6 tahun
pertama ini dealnya waktu mayoritasnya harus bersama dengan orangtua. Jika tidak, misalnya lebih banyak
dengan orang lain -nenek, tante-, (apalagi disub-kontrakkan pengasuhannya
kepada pembantu bahkan dengan media TV,
internet, gadget) akan sangat mengkhawatirkan dengan perkembangan jiwanya. “Saya sungguh percaya bahwa 85% watak dasar seseorang
telah terbentuk pada 6 tahun pertama dalam hidupnya.”(Paul D. Meier: Christian Child-Rearing and personality
Development, 1988).
Kedua, pada saat memasuki masa sekolah, 60% perilaku
anak yang ditunjukkan di sekolah adalah bawaan dari rumah!